SMP INTEGRAL LUQMAN AL-HAKIM

Minggu, 30 Oktober 2016

Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

Dalam kehidupan keseharian kita, dengan atau tanpa kita sadari penggunaan bahan kimia telah melekat dalam kehidupan kita. Tidak hanya dalam skala yang besar seperti pada skala industri, pada skala kecil di lingkungan rumah tangga pun ternyata bahan-bahan kimia ini sangat banya digunakan.
Apa dan bagaimana bahan kimia dalam rumah tangga ini, sudah sepatutnya untuk diketahui, penggunaannya baik dampak positif maupun dampak negatif. Sehingga kita dapat bersikap bijaksana dalam menggunakannya.
Makalah sederhana ini, membahas sekelumit beberapa bahan kimia yang umum digunakan dalam kegiatan sehari-hari dalm rumah tangga. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah wawasan pengetahuan kita.
Berikut akan dijabarkan sekilas beberapa bahan kimia yan umum digunakan dalam kegiatan rumah tangga.
1.  Sabun Mandi
Sabun tangan berdasarkan bentuknya terbagi dua, yaitu sabun batangan dan sabun cair. Bahan utama yang umum digunakan berasal dari minyak nabati seperti minyak kelapa atau minyak zaitun yang dinamakan trigliserida dan alkali yang digunakan soda kaostik atau basa lain seperti kalium hidroksida  
2.  Detergen
Kebanyakan ibu rumah tangga menggunakan detergen dalam mencuci pakaian dibandingkan dengan sabun.detrgen mempunyai keunggulan daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Gliserin yang mengikat kotoran sehingga pakaian menjadi bersih. Jenis-jenis detergen yaitu deterjen cair, detergen krim, dan detergen bubuk.
Bahan-bahan yang terkandung dalam detergen, secara umum sebagi berikut:
1.   Surfaktan
Bahwa bahan utama dari semua sabun adalah surfaktan, begitu juga dengan detergen. Bahan kimia yang digunakan dapat berupa sodium lauryl  sulfonat. sodium lauryl  sulfonate memiliki beberapa nama dagang yaitu nama texapone, emal, luthensol, dan neopelex. Secara  fungsional bahan ini berfungsi dalam meningkatkan tingkat kebersihan. Cirri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak danbentuknya gel ( pasta ).
Secara garis besar, terdapat empat ketegori surfaktan yaitu :
a.     Anionik
                 - Alkyl Benzene Sulfonate ( ABS )
                 - Linear Alkyl Benzene Sulfonate ( LAS )
                 - Alpha Olein Sulfonate ( AOS )
b.     Kationik  : garam ammonium
c.     Non ionic : Nonyl Phenol Polyethoxyle
d.     Amhoterik : Achyl Ethylenediamines
Fungsi surfaktan anionik adalah sebagai zat pembasah yang akan menyusup ke dalam ikatan antara kotoran dan serat kain. Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelaman menjadi besar, kemudian lepas ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak pecah kembali dan menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang akan membungkus butiran tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air, sehingga posisinya mengambang. Ini untuk memudahkannya terbuang bersama air cucian.
2.   Pembentukan ( builder )
builder berfungsi meningkatkan efisiensi pencucidari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Berikut beberapa builder:
a.  Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate ( STTP )  
b.  Asetat : Nitril Tri Acetate ( NTA ), Ethylene Diamine Tetra Acetate ( EDTA )
c.  Silikat : Zeolit
d.  Sitrat : asam Sitrat
3.   Pengisi ( Filter )
Filter  adalah bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi ,menambah kuantitas. Bahan pengisi menetralisir kesadahan air atau melunakkan air, mencagah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang dicuci dan mencegah terbentuknya gumpalan dalam air cucian.
4.     Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dan lain sebagainya. Bahan aditif ini tidak berhubungna langsung dengan daya cuci detergen. Pemberian bahan aditif ini, lebih kepada tujuan komersialisasi produk. Contohnya enzim, boraks, sodium klorida, carboxy methyl cellulose ( CMC ). Penambahna CMC ( berbentuk sebuk putih ) berfungsi untuk mencegah kptoran kembali ke pakaian.
3.  Pemutih Pakaian
Bahan  pemutih pakaiann biasanya digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada serat kain. Bahan kimia aktif pada pemutih adalah senyawa Natrium Hipoklorit ( NaOCI ). Senyawa yang mengandung klor ini mampu mengoksidasi zat pemberi warnapada noda sehingga struktur molekul zat pewarna tersebut berubah dan menghilang.
Penggunaan bahan pemutih pun perlu kehati-hatian, karena bila digunakan terlalu banyak dapat bersifat korosit, tidak saja merusak serat kain tetapi juga dapat menimbulkan panas dan iritasi pada tangan
4.  Sabun Pembersih Lantai
Sabun pembersih lantai berupa cairan yang berfungsi tidak hanya membersihkan tetapi juga membunuh kuman  ( desinfektan ). Senyawa desinfektan yangbiasa ada dalam cairan pembersih lantai adalah fenol. Selain itu, getah dari pohon pinus  yang di olah melalui proses penyulingan, menghasilkan residu bernama arpus ( gondorukem ), merupakan bahan utama sekaligus sebagai bahan aktif pembuatan karbol atau kreolin,
5.  Sabun Pencuci Rambut ( Sampo )
Sampo adalah produk perawatgan rambut berupa detergen cair yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut. Sampo, bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh.
6.  Pasta Gigi (Odol)
Pasta gigi digunakna untuk membersihkan kotoran yang menempel pada gigi. Akibat gigi ynag kotor atau kurang terawatt dapat menimbulkan berbagai macam penyakit gigi,gisi, dan mulut.
Kandungan bahan-bahan pada pasta gigi pada umumnya terdiri dari :
a.  Bahan Pembersih ( Polishing Agent )
Bahan ini terdari dari bahan-bahan abrasit seperti kapur presipitasi, trikalsium fosfat, aluminium fosfat, magnesium trisilikat, kalsium karbonat, fluoride, dll. Hampir seluruh  dari total berat pasta gigi tersiri dari bahan-bahan pembersih ini. Fungsi dari bahan pembersih ini adalah membersihkan kotoran yang membandel pada gigi dan membantu menghilangkan disklorisasi pada gigi.
b.  Bahan Pelembab ( moistener Agent )
Penembahan bahan ini berguna untuk menghindari terjadinya pengeringan pengerasan pasta. Bahan yang sering digunakan adalah gliserin, sorbitol, propilen glikol, dan lain sebagainya.
c.   Bahan Pembuat Busa ( Detergent and Foaming Agent )
Bahan ini befungsi untuk membantu aksi pembersih dengan cara membasahi gigi dari partikel makanan yang tertinggal, juga berfungsi untuk mengemulsikan mucus ( lendir ). Deterjen yang peling sering digunakan adalah sodium lauril sulftat dan magnesium lauril sulfat.
d.  Bahan Pengikat ( Bunch Agent )
Bahan ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta  ( pasta menjadi stabil ). Bahan yang lazim digunakan adalah pati  ( starch ), gum tragacanth, sodium alginate ( manucol SA ), modified iris most dan bahan sintetik seperti propilen  glukol.
e.  Bahan Pemanis ( sweetener Agent )
Bahan pemeberi rasa manis yang sering ditambahkan pada pasta adalah sakarin dengan konsentrasi antara  0,1-1,3 %, gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.
f.   Bahan Pemberi Rasa ( flavor Agent )
Untuk pasta gigi anak-anak, bahan pemberi rasa ditambahkan dari minyak essensial buah-buahan seperti anggur,stroberi, melon dan sebagainya. Pemberi rasa segar ditambahkan minyak peppermint, untuk menghindarkan rasa mual ketika menyikat gigi.
g.   Bahan Pengawet ( Preservative Agent )
Bahan pengawet ditambahkan untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Sifat dari bahan pengawet yang ditambahkan tidak boleh bersifat toksik ( racun ). Bahan yang bias ditambahkan adalah sodium benzoate atau sodium hidroksibenzoat.
3.  Bahan Pewangi
Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk.
Produk yang memilki wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memberi sensasi segar, bersih,  nyaman dan menenangkan ( relaks ).
1.   Parfum ( Deodorant)
Parfum mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau foundation, baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum sekitar 30% tergantung dari jenis produknya. Bahan kimia wewangian alami diperoleh  dari ekstraksi bahan yang mengandung wewangian, seperti mawar, melati, jeruk, sroberi, dan masih bnayak lagi.
Sedangkan bahan kimia sintesis dalam bentuk wewangi diperoleh dari bahan dasar turunan  petroleum, seperti dari benzene dan aldahida.
2.   Kapur Barus
Kapur barus atau kamper ( C10H16O ) merupakan Kristal yang mudah menyublim. Bahan pewangi ini berasal dari getah pohon kapur barus yang mengandung senyawa kimia bernama naftalen. Selain berfungsi sebagai pewangi, kapur barus berfungsi juga sebagai pengusir hama. Seperti rayap, kutu ataupun jamur.
3.   Pewangi Ruangan ( Aromaterapi)
Produk aromaterapi natural dipasarkan dalam bentuk minyak esensial,”akar wangi” atau bentuk rangkaian bunga kering pot pouri. Penggunaan minyak esensial cukup irit, cukup 1-3 tetes saja, dapat mengharumkan satu ruangan. Molekul pewangi alami memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri. Oleh sebab itu harga jual pewangi alami lebih mahal dibandingkan pewangi sintesis.
Sedangkan pewangi sintesis, lebih mudah diperolah dipasaran dengan bergam bentuk karena diproduksi secara masal. Misalnya dalam bentuk spray yang disemprotkan, lilin-lilin padat yang dibakar  atau deodorant ruangan yang dialiri arus listrik melalui stop kontak sumber arus.
Harum mewangi terjadi melalui proses difusi, dimana lambat laun bau mewangi itu akan menyebar memenuhi ruangan.
4.   Bahan Pembasmi  Hewan Pengganggu
Pembasmi hama yang sering digunakan dalam rumah tangga adalah pestisida jenis insektisida dan rodentisida, seperti obat anti nyamuk, dan obat anti tikus.
Ada beberapa jenis obat anti nyamuk dipasaran, mulai obat nyamuk bakr, obat nyamuk elektrik, spray, dan lotion anti nyamuk. Umumnya, obat nyamuk di Indonesia mengandung senyawa kimia diklorvos, propoksur dan transflutrin. Sedangkan obat nyamuk lotion mengandung senyawa DEET ( dietil toluamida).
  INFO SEPUTAR PEWANGI
Berikut adalah tabel informasi tentang kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah banyak dan kontinyu.
Aroma
Kandunagan Bahan
% Berat Bersih
Tanda Keracunan
Jeruk, Lemon
Fruity-fragrance 86-173
Limonin >50%
Kanker, peradangan pada mata dan kulit
Lavender
Lavender-fragrance 93-054
Linalool 10-50%
Gangguan pernapasan
Tomat
Tomato oil 010
Propilin glikol >50%
Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebab kan pingsan dan tak sadar
Pepermint
Spearmint oil 660
Karvon >50%
Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit
Musim bunga
Sping flowers fragrance 5975
Karbitol 10-50%
Gangguan pernapasan dan sistem saraf, peradangan mata.
Peppermint
Peppermint 501
1-menthol 10-50%
Lesu lemah mual, muntah sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma.
Buah-buahan
Bergamont oil 100
Linalil asetat, lomonin, linalool, 10-50%
Gangguan pernafasan, peradangan mata dan kulit
Bunga-bungaan
Bouquet floral 3881
Benzal asetat 10-50%
Kanker pancreas,
peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk
Kulit kayu manis
Cinnamon oil 950
Sinamik aldhehid >50%
Peradangan system pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
Wangi cemara
Alpha pinene P & F
a-Pinen 97,5%
Menggangu system pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan keasan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan system pertahanan badan.
Lila
Alpha terpineol P & F, FCC
a-terpineol 88,5%
Peradangan lapisan mucus pada paru-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangna koordinasi anggota badan, sakit kepala
Berikut ini, tabel mengenai efek samping yang di sebabkan kandungan pewangi pada produk rumah tangga seperti minyak wangi, deodoran, cologne, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detrgen dan lain sebagainya.
Kandungan Bahan Kimia
Tanda Keracunan / Efek Samping
3-Butane-2-one
Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
Aseton
Menggangu system saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan , tidak sadarkan diri, dan koma.
Siklopentana(g)-2-benzopiran
Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan
Etanol
Lesu, peradangan pada mata dan bagian atas system pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, dan kesemutan.
Etil asetat
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, peradangan pada mata dan saluran pernafasan
Fenol, Ester
Gangguan system saraf, dan kanker
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil
Pingsan, sulit bernafas, gangguan system reproduksi pada pria
Metilen Klorida
Kanker, sesak nafas ( karena metabolism karbon monoksida ), sakit kepala, pusing,lelah, sensitif
Phenol, 2,60 bis (1,1-dimetileti)-4-metil
Gangguan pada janin dan system reproduksi
Benzaldehid
Mengganggu system saraf pusat, peradangan pada mulut, tenggorokan, mata, kulit,paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal
Kamper (kapur barus)
Alergi pada kulit, peradangan pada mata, hidung, dan tenggorokan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri
Benzyl alcohol
Peradangan pada system pernafasan, pusing, lesu,  muntah,tekanan darah rendah, gangguan system saraf, kesulitan bernafas
Karbitol
Peradangan pada mata, kulit saluran pernafasan paru-paru.
Pembasmi tikus adalah rodentisidayang mengandung senyawa kimia arsenikum, fosfor, dan striknin. Ketiga senyawa itu berbahaya tidak hanya bagu tikus, tapi juga bagi hewan lain dan manusia karena bersifat racun.

( http://kerajinanhomeindustry.blogspot.co.id/2013/05/bahan-kimia-dalam-rumah-tangga_3664.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar