SMP INTEGRAL LUQMAN AL-HAKIM

Selasa, 06 Desember 2016

Family Expo

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai!!!

Kemarin waktu hari Jum'at - Minggu (25-27), sekolahku mengadakan event di Atrium Plaza Balikpapan, yaitu, Family Expo "Galang Generasi Gemilang". Ada banyak perform dari  PG, TK, SD, dan pastinya dari SMP. Ada lomba-lomba untuk umum juga, yaitu, lomba Tahfidz, Mewarnai, Lego, dan masih banyak lagi.  Ada artis-artis dari Ibu Kota juga untuk mengisi acara Talk Show, yaitu, Neno Warisman, Caisar Aditya dan Indadari, Ust. Syaikhu, Ust. Zain. Dan yang terakhir ada Stand-stand seperti Sains, Math, Olahraga, dan masih banyak lagi.

Untuk perform ada yang perform Puisi 3 bahasa, Story Telling, Tapak Suci, Parade Al-Qur'an, Al-QAur'an Jarimatika, dan masih banyak lagi. Kalau aku, ikut Presentasi Sains yang berbasis Tauhid dengan judul "Tahap Pertumbuhan Manusia Sebelum Hingga Sesudah Lahir" tentang ". Aku sangat senang pada saat hari Sabtu, karena aku perform dan Abiku pulang duluan dari Jakarta untuk melihat performku. Untuk performence Presentasi, aku tidak sendirian. Aku ditemani oleh kakak kelasku yang bernama Yunika. Saat di pertengahan perform, ada yang membuat aku dan kak Yunika menangis, karena....... something.

Mungkin itu aja yang mau aku cerikan sama kalian...
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Minggu, 06 November 2016

Artikel Penyalahgunaan Narkoba, Psikotropika, dan Zat Aditif

           Terdapat suatu kenyataan yang sulit dipercaya , bahwa hampir semua pengguna Narkoba mengetahui bahaya dari Narkoba, namun hanya sedikit yang bersedia dan berhasil untuk menghentikan kebiasaannya tersebut. Ancaman penyakit yang mengintai  terkadang tidak cukup ampuh untuk membuat pacandu menghentikan kebiasaannya . Narkoba  di satu sisi merupakan suatu  yang dibenci dan dicoba untuk dihindari , namun disatu sisi yang lain dianggap sebagai sahabat setia yang terus dicari dan dijadikan sebagai salah satu alat pergaulan. Narkoba dipandang sebagai masalah yang paling mendesak untuk ditangani dan dikurangi , karena mengandung berbagai senyawa beracun dan bersifat karsinogenik  (dapat menyebabkan keganasan). 
         Kebiasaan merokok, sebagai salah satu media menikmati narkoba , misalnya putauw  ternyata juga mempunyai keterkaitan dengan penyakit Tuberculosis ( TBC ) , sehingga  keduanya merupakan agenda penting dari WHO akhir-akhir ini . Hal ini juga merupakan masalah yag sangat penting bagi Indonesia yang merupakan penyumbang kasus TBC ketiga terbanyak di dunia  (Aditama, Kompas , hal 28 , 16 April 2003 ) Pada tahun 1964 , WHO sebagai badan kesehatan sedunia menyatakan bahwa istilah "adiksi" tidak lagi menjadi istilah ilmiah dan menganjurkan menggantinya dengan istilah "ketergantungan obat ". Ketergantungan obat dalam hal ini meliputi dua dimensi yaitu ,ketergantungan perilaku  dalam aktivitas mencari-cari zat , dan ketergantungan fisik beserta gejala-gejala yang muncul sebagai akibat ketergantungan obat tersebut.  
         Ketergantungan pada Putauw atau disebut dengan nama lainnya yaitu Amphetamin, crack, ice, meth, crystal, shabu , atau speed banyak disebut sebagai salah satu bentuk ketergantungan yang paling tua dalam sejarah modern , dikarenakan ditengarai sudah dilakukan semenjak tahun1932 .Penelitian yang dilakukan oleh National Household Survey on Drug Abusedi Amerika pada tahun 1991 , satu persen dari total populasi 20.145.033 remaja berusia 12-17 tahun mengalami ketergantungan terhadap putauw. 
          Demikian juga empat persen dari populasi 28.496.148 remaja berusia 18-25 tahun ( Kaplan , 1997 ) Survei tersebut juga menemukan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dalam hal jumlah penyalahgunaan putauw yaitu 7.4 juta yang merupakan penguna dibanding 5.4 juta wanita. Hal yang memprihatinkan adalah jumlah narkoba yang disalahgunakan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dalam usia pertama kali orang merokok yang semakin muda.
         Menurut data dari National Institute on Drug Abuse ( NIDA ) pada tahun 1991 di Amerika terdapat kecenderungan peningkatan jumlah pecandu baru pada kelompok usia 18 sampai 25 tahun, namun jika dilihat dari  jumlah narkoba yang dikonsumsi , kelompok usia dewasa 26 sampai 34 tahun adalah kelompok usia yang terbanyak menghabiskan narkoba dalam satu harinya ( Kaplan ,  1997)
          Para ahli terus melakukan penelitian untuk mencari jawaban atas pertanyaan penyebab dari kebiasaan mecandu pada tiap tahapan usia. Berbeda dengan kebiasaan mecandu yang dilakukan oleh remaja  yang lebih karena usahanya dalam mencari jati diri atau tekanan dari kelompok sebaya ( Prabandari , 1994 ) , maka kebiasaan menggunakan putauw pada usia dewasa selain sebagai akibat kebiasaan merokok yang dilakukan semenjak usia remaja juga merupakan usaha untuk melarikan diri dari perasaan frustrasi dan depresi sebagai akibat dari lingkungan kompetitif  yang dihadapinya ( Butler dalam Kaplan , 1997 ).
        Sementara itu , gencarnya pengaruh dari lingkungan pergaulan yang dialami,  sering dituding sebagai salah satu penyebab dari terus bertambahnya angka pecandu di kalangan masyarakat. Di sisi lain ,  Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pembatasan penggunaan narkoba  ,beserta hukuman bagi pecandu maupun pengedar masih dianggap terlampau lunak dan pelaksanaan yang belum merata, serta masih maraknya suap di kalangan penegak hukum membuat upaya pemberantasan narkoba masih sangat sulit dilakukan  . Hal ini membuat tingkat bahaya narkoba dan kecenderungan ketagihan dan ketergantungan pada narkoba akan semakin tinggi , dan semakin sulitnya seseorang untuk melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap narkoba 
        Ketagihan yang disebabkan oleh narkoba , seringkali bukanlah suatu kebiasaan yang dapat dengan mudah diubah oleh seseorang . Seringkali pula  bantuan ahli atau adanya terapi diperlukan dalam usaha mengendalikan perilaku merokok . Dalam dunia Psikiatri , misalnya, dikenal terapi kombinasi penggunaan nikotin transdermal , atau obat - obatan jenis  pengganti nikotin , seperti Lobeline ( tablet hisap nikotin) , Clonidine ( Catapres ) , anti depresan khususnya Fluoxetine ( Prozac ) , dan Buspirone ( Bu Spar )  ( Kaplan , 1997 ) . Namun, kemudian disadari bahwa hanya dengan terapi kimiawi saja tidak cukup efektif untuk mengendalikannya.
      Fenomena penyalahgunaan zat mempunyai banyak implikasi untuk penelitian. Dikatakan bahwa beberapa zat dapat mempengaruhi perilaku baik internal , misalnya :mood  ataupun eksternal yaitu perilaku yang dapat diamati oleh orang lain. Dalam hal ini dikatakan bahwa penggunaan psikotropika, termasuk putauw dengan kerusakan fungsi otak adalah berhubungan erat. 
          Dalam hal ini , penanganan yang lebih serius untuk mencegah semakin luasnya penyebaran narkoba perlu dilakukan secepatnya agar efek merusak  pada kalangan remaja dapat dicegah sedini mungkin mengingat bahwa biaya  yang digunakan untuk melakukan rehabilitasi narkoba telah mencapai 200 milyar dolar pada tahun 1990-an di Amerika saja, belum termasuk di belahan lain di dunia , jauh lebih besar dibandingkan pemasukan devisa bagi sebagian besar negara di dunia .

Minggu, 30 Oktober 2016

Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

Dalam kehidupan keseharian kita, dengan atau tanpa kita sadari penggunaan bahan kimia telah melekat dalam kehidupan kita. Tidak hanya dalam skala yang besar seperti pada skala industri, pada skala kecil di lingkungan rumah tangga pun ternyata bahan-bahan kimia ini sangat banya digunakan.
Apa dan bagaimana bahan kimia dalam rumah tangga ini, sudah sepatutnya untuk diketahui, penggunaannya baik dampak positif maupun dampak negatif. Sehingga kita dapat bersikap bijaksana dalam menggunakannya.
Makalah sederhana ini, membahas sekelumit beberapa bahan kimia yang umum digunakan dalam kegiatan sehari-hari dalm rumah tangga. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah wawasan pengetahuan kita.
Berikut akan dijabarkan sekilas beberapa bahan kimia yan umum digunakan dalam kegiatan rumah tangga.
1.  Sabun Mandi
Sabun tangan berdasarkan bentuknya terbagi dua, yaitu sabun batangan dan sabun cair. Bahan utama yang umum digunakan berasal dari minyak nabati seperti minyak kelapa atau minyak zaitun yang dinamakan trigliserida dan alkali yang digunakan soda kaostik atau basa lain seperti kalium hidroksida  
2.  Detergen
Kebanyakan ibu rumah tangga menggunakan detergen dalam mencuci pakaian dibandingkan dengan sabun.detrgen mempunyai keunggulan daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Gliserin yang mengikat kotoran sehingga pakaian menjadi bersih. Jenis-jenis detergen yaitu deterjen cair, detergen krim, dan detergen bubuk.
Bahan-bahan yang terkandung dalam detergen, secara umum sebagi berikut:
1.   Surfaktan
Bahwa bahan utama dari semua sabun adalah surfaktan, begitu juga dengan detergen. Bahan kimia yang digunakan dapat berupa sodium lauryl  sulfonat. sodium lauryl  sulfonate memiliki beberapa nama dagang yaitu nama texapone, emal, luthensol, dan neopelex. Secara  fungsional bahan ini berfungsi dalam meningkatkan tingkat kebersihan. Cirri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak danbentuknya gel ( pasta ).
Secara garis besar, terdapat empat ketegori surfaktan yaitu :
a.     Anionik
                 - Alkyl Benzene Sulfonate ( ABS )
                 - Linear Alkyl Benzene Sulfonate ( LAS )
                 - Alpha Olein Sulfonate ( AOS )
b.     Kationik  : garam ammonium
c.     Non ionic : Nonyl Phenol Polyethoxyle
d.     Amhoterik : Achyl Ethylenediamines
Fungsi surfaktan anionik adalah sebagai zat pembasah yang akan menyusup ke dalam ikatan antara kotoran dan serat kain. Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelaman menjadi besar, kemudian lepas ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak pecah kembali dan menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang akan membungkus butiran tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air, sehingga posisinya mengambang. Ini untuk memudahkannya terbuang bersama air cucian.
2.   Pembentukan ( builder )
builder berfungsi meningkatkan efisiensi pencucidari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Berikut beberapa builder:
a.  Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate ( STTP )  
b.  Asetat : Nitril Tri Acetate ( NTA ), Ethylene Diamine Tetra Acetate ( EDTA )
c.  Silikat : Zeolit
d.  Sitrat : asam Sitrat
3.   Pengisi ( Filter )
Filter  adalah bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi ,menambah kuantitas. Bahan pengisi menetralisir kesadahan air atau melunakkan air, mencagah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang dicuci dan mencegah terbentuknya gumpalan dalam air cucian.
4.     Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dan lain sebagainya. Bahan aditif ini tidak berhubungna langsung dengan daya cuci detergen. Pemberian bahan aditif ini, lebih kepada tujuan komersialisasi produk. Contohnya enzim, boraks, sodium klorida, carboxy methyl cellulose ( CMC ). Penambahna CMC ( berbentuk sebuk putih ) berfungsi untuk mencegah kptoran kembali ke pakaian.
3.  Pemutih Pakaian
Bahan  pemutih pakaiann biasanya digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada serat kain. Bahan kimia aktif pada pemutih adalah senyawa Natrium Hipoklorit ( NaOCI ). Senyawa yang mengandung klor ini mampu mengoksidasi zat pemberi warnapada noda sehingga struktur molekul zat pewarna tersebut berubah dan menghilang.
Penggunaan bahan pemutih pun perlu kehati-hatian, karena bila digunakan terlalu banyak dapat bersifat korosit, tidak saja merusak serat kain tetapi juga dapat menimbulkan panas dan iritasi pada tangan
4.  Sabun Pembersih Lantai
Sabun pembersih lantai berupa cairan yang berfungsi tidak hanya membersihkan tetapi juga membunuh kuman  ( desinfektan ). Senyawa desinfektan yangbiasa ada dalam cairan pembersih lantai adalah fenol. Selain itu, getah dari pohon pinus  yang di olah melalui proses penyulingan, menghasilkan residu bernama arpus ( gondorukem ), merupakan bahan utama sekaligus sebagai bahan aktif pembuatan karbol atau kreolin,
5.  Sabun Pencuci Rambut ( Sampo )
Sampo adalah produk perawatgan rambut berupa detergen cair yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut. Sampo, bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh.
6.  Pasta Gigi (Odol)
Pasta gigi digunakna untuk membersihkan kotoran yang menempel pada gigi. Akibat gigi ynag kotor atau kurang terawatt dapat menimbulkan berbagai macam penyakit gigi,gisi, dan mulut.
Kandungan bahan-bahan pada pasta gigi pada umumnya terdiri dari :
a.  Bahan Pembersih ( Polishing Agent )
Bahan ini terdari dari bahan-bahan abrasit seperti kapur presipitasi, trikalsium fosfat, aluminium fosfat, magnesium trisilikat, kalsium karbonat, fluoride, dll. Hampir seluruh  dari total berat pasta gigi tersiri dari bahan-bahan pembersih ini. Fungsi dari bahan pembersih ini adalah membersihkan kotoran yang membandel pada gigi dan membantu menghilangkan disklorisasi pada gigi.
b.  Bahan Pelembab ( moistener Agent )
Penembahan bahan ini berguna untuk menghindari terjadinya pengeringan pengerasan pasta. Bahan yang sering digunakan adalah gliserin, sorbitol, propilen glikol, dan lain sebagainya.
c.   Bahan Pembuat Busa ( Detergent and Foaming Agent )
Bahan ini befungsi untuk membantu aksi pembersih dengan cara membasahi gigi dari partikel makanan yang tertinggal, juga berfungsi untuk mengemulsikan mucus ( lendir ). Deterjen yang peling sering digunakan adalah sodium lauril sulftat dan magnesium lauril sulfat.
d.  Bahan Pengikat ( Bunch Agent )
Bahan ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta  ( pasta menjadi stabil ). Bahan yang lazim digunakan adalah pati  ( starch ), gum tragacanth, sodium alginate ( manucol SA ), modified iris most dan bahan sintetik seperti propilen  glukol.
e.  Bahan Pemanis ( sweetener Agent )
Bahan pemeberi rasa manis yang sering ditambahkan pada pasta adalah sakarin dengan konsentrasi antara  0,1-1,3 %, gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.
f.   Bahan Pemberi Rasa ( flavor Agent )
Untuk pasta gigi anak-anak, bahan pemberi rasa ditambahkan dari minyak essensial buah-buahan seperti anggur,stroberi, melon dan sebagainya. Pemberi rasa segar ditambahkan minyak peppermint, untuk menghindarkan rasa mual ketika menyikat gigi.
g.   Bahan Pengawet ( Preservative Agent )
Bahan pengawet ditambahkan untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Sifat dari bahan pengawet yang ditambahkan tidak boleh bersifat toksik ( racun ). Bahan yang bias ditambahkan adalah sodium benzoate atau sodium hidroksibenzoat.
3.  Bahan Pewangi
Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk.
Produk yang memilki wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memberi sensasi segar, bersih,  nyaman dan menenangkan ( relaks ).
1.   Parfum ( Deodorant)
Parfum mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau foundation, baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum sekitar 30% tergantung dari jenis produknya. Bahan kimia wewangian alami diperoleh  dari ekstraksi bahan yang mengandung wewangian, seperti mawar, melati, jeruk, sroberi, dan masih bnayak lagi.
Sedangkan bahan kimia sintesis dalam bentuk wewangi diperoleh dari bahan dasar turunan  petroleum, seperti dari benzene dan aldahida.
2.   Kapur Barus
Kapur barus atau kamper ( C10H16O ) merupakan Kristal yang mudah menyublim. Bahan pewangi ini berasal dari getah pohon kapur barus yang mengandung senyawa kimia bernama naftalen. Selain berfungsi sebagai pewangi, kapur barus berfungsi juga sebagai pengusir hama. Seperti rayap, kutu ataupun jamur.
3.   Pewangi Ruangan ( Aromaterapi)
Produk aromaterapi natural dipasarkan dalam bentuk minyak esensial,”akar wangi” atau bentuk rangkaian bunga kering pot pouri. Penggunaan minyak esensial cukup irit, cukup 1-3 tetes saja, dapat mengharumkan satu ruangan. Molekul pewangi alami memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri. Oleh sebab itu harga jual pewangi alami lebih mahal dibandingkan pewangi sintesis.
Sedangkan pewangi sintesis, lebih mudah diperolah dipasaran dengan bergam bentuk karena diproduksi secara masal. Misalnya dalam bentuk spray yang disemprotkan, lilin-lilin padat yang dibakar  atau deodorant ruangan yang dialiri arus listrik melalui stop kontak sumber arus.
Harum mewangi terjadi melalui proses difusi, dimana lambat laun bau mewangi itu akan menyebar memenuhi ruangan.
4.   Bahan Pembasmi  Hewan Pengganggu
Pembasmi hama yang sering digunakan dalam rumah tangga adalah pestisida jenis insektisida dan rodentisida, seperti obat anti nyamuk, dan obat anti tikus.
Ada beberapa jenis obat anti nyamuk dipasaran, mulai obat nyamuk bakr, obat nyamuk elektrik, spray, dan lotion anti nyamuk. Umumnya, obat nyamuk di Indonesia mengandung senyawa kimia diklorvos, propoksur dan transflutrin. Sedangkan obat nyamuk lotion mengandung senyawa DEET ( dietil toluamida).
  INFO SEPUTAR PEWANGI
Berikut adalah tabel informasi tentang kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah banyak dan kontinyu.
Aroma
Kandunagan Bahan
% Berat Bersih
Tanda Keracunan
Jeruk, Lemon
Fruity-fragrance 86-173
Limonin >50%
Kanker, peradangan pada mata dan kulit
Lavender
Lavender-fragrance 93-054
Linalool 10-50%
Gangguan pernapasan
Tomat
Tomato oil 010
Propilin glikol >50%
Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebab kan pingsan dan tak sadar
Pepermint
Spearmint oil 660
Karvon >50%
Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit
Musim bunga
Sping flowers fragrance 5975
Karbitol 10-50%
Gangguan pernapasan dan sistem saraf, peradangan mata.
Peppermint
Peppermint 501
1-menthol 10-50%
Lesu lemah mual, muntah sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma.
Buah-buahan
Bergamont oil 100
Linalil asetat, lomonin, linalool, 10-50%
Gangguan pernafasan, peradangan mata dan kulit
Bunga-bungaan
Bouquet floral 3881
Benzal asetat 10-50%
Kanker pancreas,
peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk
Kulit kayu manis
Cinnamon oil 950
Sinamik aldhehid >50%
Peradangan system pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
Wangi cemara
Alpha pinene P & F
a-Pinen 97,5%
Menggangu system pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan keasan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan system pertahanan badan.
Lila
Alpha terpineol P & F, FCC
a-terpineol 88,5%
Peradangan lapisan mucus pada paru-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangna koordinasi anggota badan, sakit kepala
Berikut ini, tabel mengenai efek samping yang di sebabkan kandungan pewangi pada produk rumah tangga seperti minyak wangi, deodoran, cologne, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detrgen dan lain sebagainya.
Kandungan Bahan Kimia
Tanda Keracunan / Efek Samping
3-Butane-2-one
Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
Aseton
Menggangu system saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan , tidak sadarkan diri, dan koma.
Siklopentana(g)-2-benzopiran
Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan
Etanol
Lesu, peradangan pada mata dan bagian atas system pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, dan kesemutan.
Etil asetat
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, peradangan pada mata dan saluran pernafasan
Fenol, Ester
Gangguan system saraf, dan kanker
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil
Pingsan, sulit bernafas, gangguan system reproduksi pada pria
Metilen Klorida
Kanker, sesak nafas ( karena metabolism karbon monoksida ), sakit kepala, pusing,lelah, sensitif
Phenol, 2,60 bis (1,1-dimetileti)-4-metil
Gangguan pada janin dan system reproduksi
Benzaldehid
Mengganggu system saraf pusat, peradangan pada mulut, tenggorokan, mata, kulit,paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal
Kamper (kapur barus)
Alergi pada kulit, peradangan pada mata, hidung, dan tenggorokan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri
Benzyl alcohol
Peradangan pada system pernafasan, pusing, lesu,  muntah,tekanan darah rendah, gangguan system saraf, kesulitan bernafas
Karbitol
Peradangan pada mata, kulit saluran pernafasan paru-paru.
Pembasmi tikus adalah rodentisidayang mengandung senyawa kimia arsenikum, fosfor, dan striknin. Ketiga senyawa itu berbahaya tidak hanya bagu tikus, tapi juga bagi hewan lain dan manusia karena bersifat racun.

( http://kerajinanhomeindustry.blogspot.co.id/2013/05/bahan-kimia-dalam-rumah-tangga_3664.html )

Bahan Kimia Dalam Makanan

Bahan kimia dalam makanan diantaranyan adalah pewarna makanan, pemanis buatan, pengawet makanan dan penyedad rasa. Bahan kimia untuk makanan yang sesuai peruntukannya pada makanan apabila digunakan sesuai aturan bukan merupakan ancaman bagi tubuh kita. Akan tetapi banyak bahan kimia yang tidak diperuntukan untuk makan digunakan dalam makanan, sehingga dapat membahayakan bagi yang mengkonsumsinya. oleh karena itu kita perlu mengetahui bahan kimia dalam makanan sebagai berikut.

Jenis-Jenis Bahan Kimia Dalam Makanan

Bahan Pewarna

Jika kita berbelanja ke toko kue kita jumpai bahwa hampir semua kue yang dijajakan menggunakan pewarna. Ada yang berwarna hijau, kuning, merah, coklat, atau warna lain. Sebenarnya apa fungsi penambahan pewarna pada makanan tersebut? Bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk memberi warna tersebut? Apakah penggunaan pewarna tersebut tidak berbahaya?
Bila ditinjau dari asalnya, pewarna makanan digolongkan menjadi tiga, yaitu pewarna alami, identik dengan pewarna alami, dan pewarna sintetik.

a. Pewarna Alami

Pewarna alami merupakan pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan alami, baik nabati, hewani ataupun mineral. Beberapa pewarna alami yang banyak dikenal masyarakat misalnya, daun suji untuk membuat warna hijau, kunyit untuk warna kuning, daun jati atau cabai untuk warna merah dan gula merah untuk warna coklat. Zat pewarna alami ini lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan pewarna sintetik. Penggunaan pewarna alami relatif terbatas, karena adanya beberapa kekurangan sebagai berikut.
  • Terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, misalnya kunyit;
  • Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku relatif banyak.
  • Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat keasaman/pH tertentu).
  • Keseragaman warna kurang baik.
Pewarna oranye, merah, dan biru secara alami terdapat pada buah anggur, stroberi, rosberi, apel, dan bunga. Untuk memberikan warna kuning, merah, dan oranye dapat digunakan pewarna yang berasal dari tumbuhan dan hewan, seperti wortel, tomat, cabai, minyak sawit, jagung, daun-daunan, dan ikan salmon.
Bahan makanan yang sering menggunakan warna ini di antaranya margarin, keju, sup, puding, es krim, dan mie.
                                                         Contoh kemasan pewarna sintetik

Klorofil memberikan warna hijau yang peka terhadap cahaya dan asam. Klorofil diperoleh dari daun-daunan yang digunakan oleh masyarakat luas sejak dahulu. Kurkumin merupakan zat warna alami yang terdapat dalam tanaman kunyit (Zingiberaceae). Zat warna ini dapat digunakan pada makanan atau minuman yang tidak beralkohol, misalnya nasi kuning, tahu, temulawak, dan sari buah.

b. Pewarna Identik Alami

Pewarna identik alami adalah pigmen yang dibuat secara sintetik struktur kimianya mirip dengan pewarna alami. Contohnya, santoxantin (merah), apokaroten (merah-oranye), dan betakaroten (oranye sampai kuning). Penggunaan pewarna identik alami hanya boleh dalam konsentrasi tertentu, kecuali beta karoten yang boleh digunakan dalam jumlah tidak terbatas.

c. Pewarna Sintetik

Di negara-negara maju, penggunaan pewarna sintetik untuk makanan harus melalui pengujian yang ketat, demi keselamatan konsumen. Pewarna yang telah melewati pengujian-pengujian tersebut dan yang diijinkan pemakaiannya untuk makanan dinamakan permited colour atau certified colour.
Penggunaan pewarna sintetik sudah begitu luas di masyarakat. Hingga sekarang, diperkirakan hampir 90% pewarna yang beredar dan sering digunakan adalah pewarna sintetik.
Beberapa kelebihan pewarna sintetik antara lain, warnanya seragam, tajam, mengembalikan warna asli yang mungkin hilang selama proses pengolahan, melindungi zat-zat vitamin yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan, dan hanya diperlukan dalam jumlah sedikit. Seiring dengan meluasnya pemakaian pewarna sintetik, sering terjadi penyalahgunaan pewarna pada makanan. Sebagai contoh digunakannya pewarna tekstil untuk makanan sehingga membahayakan konsumen. Zat pewarna tekstil dan pewarna cat biasanya mengandung logam berat, seperti : arsen, timbal, dan raksa sehingga bersifat racun.

Bahan Pemanis

Bahan pemanis adalah bahan kimia yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis. Dulu orang mengenal sumber rasa manis alami berasal dari alam yaitu gula yang dibuat dari tebu atau bit, aren, kelapa dan pemanis lain seperti madu dan buah-buahan. Selain memberikan rasa manis ternyata gula adalah penyumbang kalori yang baik karena mengandung gizi untuk tubuh manusia.
Ternyata gula menyebabkan berbagai masalah baru bagi orang-orang tertentu, terutama mereka yang kelebihan kalori, kegemukan, menyebabkan kerusakan pada gigi, dan sangat berbahaya bagi penderita diabetes. Keadaan ini memacu para ahli untuk menemukan pengganti rasa manis setara dengan gula, tidak berkalori, dan tidak ada nilai gizinya sehingga aman dikonsumsi bagi mereka yang perlu diet. Maka dikenalkanlah beberapa jenis gula buatan atau gula sintetik yang mempunyai sifat manis seperti gula bahkan lebih. Beberapa contoh pemanis buatan atau sintetik yaitu sakarin, siklamat, aspartam, asesulfam dan sorbitol. Tingkat kemanisan relatif dari berbagai bahan pemanis diberikan pada tabel berikut. 

                                          Kemanisan relatif terhadap sukrosa dengan nilai 100

Suatu produk makanan atau minuman yang menggunakan pemanis buatan seharusnya mencantumkan jenis dan jumlah pemanis yang digunakan. Penggunaan bahan pemanis atau batasan pemakaian bahan pemanis dalam makanan harus mengacu pada WHO yang dikenal dengan ADI (Aceptable Daily Intake) dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/per/IX/1988 tentang batasan maksimum penggunaan bahan kimia dalam makanan seperti tertera pada tabel berikut.
                                Batasan Penggunaan Bahan Pemanis Pada Makanan dan Minuman

Bahan Pengawet

Pada tahun 90-an terjadi kasus biskuit beracun. Banyak orang keracunan setelah mengkonsumsi biskuit. Sedikitnya 6 orang meninggal dunia dan puluhan orang dirawat di Rumah Sakit. Bagaimana kasus tersebut bisa terjadi? Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa dalam biskuit beracun tersebut terkandung bahan natrium nitrit dalam jumlah berlebihan. Mengapa dalam biskuit terdapat natrium nitrit?
Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme
sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.

Bahan pengawet alami 
Bahan pengawet alami

Bahan pengawet tradisional telah dikembangkan sejak ratusan tahun lalu, seperti garam dapur, gula, cuka, dan lada. Ikan laut bisa diawetkan dengan cara pengasinan. Buah-buahan diawetkan dengan cara dijadikan manisan. Makanan lauk-pauk bisa diawetkan dengan cara dibumbui lada dan cuka.
Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan agar tidak mudah busuk. Garam dapur berfungsi untuk menghambat pembiakan bakteri seperti mikroorganisme Clostridium botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak pada makanan akan menghasilkan racun yang dapat meracuni daging. Gula merah atau gula pasir bisa digunakan untuk mengawetkan buah-buahan. Bahan yang akan diawetkan direndam dalam larutan gula, keadaan ini menyebabkan mikroorganisme sukar hidup.
Bahan pengawet buatan yang paling sering dipakai adalah asam benzoat. Asam benzoat berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri. Penggunaan asam benzoat dengan kadar lebih dari 250 ppm dapat memberikan efek samping berupa alergi. Adapun pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan. Bahan lainnya adalah natrium benzoat, natrium nitrat, dan asam sitrat. Bahan pengawet untuk buah-buahan dalam kaleng, biasanya digunakan gula atau garam yang dibuat dalam bentuk manisan maupun asinan. Asam propionat dapat digunakan untuk mencegah tumbuhnya kapang pada roti dan kue kering. Asam sorbat digunakan untuk mencegah tumbuhnya kapang pada keju.
Dalam kasus biskuit beracun yang disajikan pada awal sub bab ini, diduga terjadi akibat penggunaan garam nitrit sebagai zat pengawet dalam jumlah berlebihan. Penggunaan nitrit lebih dari 200 ppm dapat menyebabkan keracunan.
Bahan pengawet dapat bersifat karsinogen, untuk itu batasan penggunaan bahan pengawet sebaiknya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/Menkes/per/IX/88 terdapat pada tabel berikut.

                                                   Batasan Penggunaan Bahan Pengawet

Akhir-akhir ini banyak pengawet, misalnya, boraks dan formalin. Boraks sering digunakan pada pengolahan bakso dan mi basah. Boraks yang dikonsumsi terusmenerus dapat berakibat keracunan dengan gejala muntah-muntah, diare, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Di samping bersifat sebagai zat pengawet, boraks juga berfungsi sebagai pengenyal. Formalin dengan kadar sekitar 40%, biasanya digunakan pada proses pengawetan spesimen biologi atau proses pengawetan mayat.

Bahan Penyedap dan Pemberi Aroma

Hasil penyelidikan Dr. Ho Man Kwok pada tahun 1969 mengungkapkan kasus yang dikenal dengan nama Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Dalam kasus tersebut dinyatakan bahwa seseorang yang baru saja mengkonsumsi makanan di restoran Cina mengalami gejala-gejala sebagai berikut : merasa kesemutan pada punggung dan leher, rahang bawah, leher bawah terasa panas, wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah, dan pusing kepala. Dari hasil penyelidikan pada waktu itu diketahui bahwa penyebab utama timbulnya gejala-gejala tersebut adalah penyedap rasa MSG (Monosodium Glutamat) yang terdapat dalam sup. Kadar MSG dalam sup memang relatif sangat tinggi, ditambah lagi kenyataan bahwa sup dihidangkan paling awal pada saat perut masih kosong/lapar sehingga MSG dapat dengan cepat terserap dalam darah dan menyebabkan timbulnya gejala-gejala CRS tersebut.
Bahan penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan.


                                                         Bahan penyedap rasa alami

Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam berupa rempahrempah misalnya : bawang putih, bawang bombay, pala, merica, serei, pkitan, daun salam, dan daun pkitan, serta ada pula yang sintetik.
Penyedap sintetik pada dasarnya merupakan tiruan dari yang terdapat di alam. Kebutuhan penyedap alami jauh melebihi dari yang tersedia maka sejauh mungkin dibuatlah tiruannya. Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG (Monosodium Glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco, dan Maggi. MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Daging, susu, ikan, dan kacang-kacangan mengandung sekitar 20% asam glutamat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung asam glutamat akan terasa lezat dan gurih meski tanpa bumbu-bumbu lain. Keunikan dari MSG adalah bahwa meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan. Sifat yang semacam itu disebut dengan taste enhancer (penegas rasa).
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen. Penambahan zat pemberi aroma menyebabkan makanan memiliki daya tarik untuk dinikmati. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya minyak atsiri, dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetik, misalnya amil asetat, mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh bahan kimia dalam makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.

( http://fisikazone.com/bahan-kimia-dalam-makanan/ )

Senin, 24 Oktober 2016

Contoh Poster Dan Slogan





> POSTER

Poster pendidikan merupakan hal yang kadang kita jumpai, poster dengan tema seperti ini banyak kita lihat ditempat-tempat yang berhubungan langsung dengan pendidikan seperti sekolah, kampus, lembaga bimbel, instansi pendidikan, dinas pendidikan, dan tempat-tempat yang semacam ini. Poster pendidikan ada banyak macamnya, ada yang bertujuan untuk mendukung program pendidikan, atau yang bertujuan untuk memotivasi siswa, atau yang bertujuan mempromosikan sekolah, dan lainnya. Dan dibawah ini adalah contoh poster pendidikan paling kreatif nan inspiratif, langsung saja disimak informasi yang berikut ini.



Contoh Poster Pendidikan Paling Kreatif Nan Inspiratif
Contoh Poster Pendidikan Berbahasa Inggris



Poster pendidikan diatas merupakan salah satu dari sekian banyak poster dengan tema pendidikan yang kreatif dan inspiratif. Poster tersebut mengajak kita untuk senantiasa rajin membaca dengan kata-kata "read more - know more" yang maknanya "semakin banyak kita membaca, kita semakin banyak tahu.". Gambar poster tersebut juga terbilang menarik yaitu burung hantu sebagai simbolnya.



Gambar diatas merupakan salah satu poster pendidikan yang begitu menarik untuk kita simak bersama. Poster tersebut mempublikasikan bagaimana seharusnya kita bersikap didalam kelas misalnya dengan menghormati satu sama lain, melakukan yang terbaik didalam kelas, menjadi sebuah tim yang tangguh, belajar dari kesalahan, menciptakan sesuatu dan merayakan kesuksesan teman.
Contoh Poster Pendidikan Bahasa Indonesia

Gambar diatas merupakan poster pendidikan dengan jenis poster propaganda, artinya poster tersebut berusaha untuk membujuk, merayu, dan mempengaruhi orang lain untuk mendukung gerakan pencabutan Undang-undang Pendidikan Tinggi dengan tujuan menyelamatkan pendidikan di Indonesia. Poster propaganda banyak sekali kita jumpai ditempat-tempat umum disekitar lingkungan kita.

Sebenarnya gambar diatas merupakan sebuah pepatah yang populer dinegeri China sana, yang berbunyi "guru membuka pintu, tapi anda harus masuk sendiri.". Nampaknya jika gambar ini dijadikan poster yang dipasang dilingkungan sekolah akan keren juga, secara kata-katanya sudah begitu powerful dan desain gambar dalam poster tersebut juga bisa kita bilang menarik, bener tidak kawan?

Nah itulah penjelasan singkat mengenai poster pendidikan paling kreatif nan inspiratif baik yang berbahasa Inggris maupun yang berbahasa Indonesia. Dalam artikel ini juga diterangkan secara singkat apa itu poster? dan apa itu poster pendidikan? Semoga tulisan yang satu ini bisa memberikan manfaat kepada kamu.


SLOGAN

Tentu kita pernah melihat berbagai contoh gambar slogan yang terpampang ditempat-tempat umum dalam berbagai jenis media seperti poster, pamflet, baligo, dan lainnya. Gambar slogan yang kita lihat tersebut tentu memiliki tujuan dan maksud tertentu, tetapi secara garis besar media tersebut memiliki tujuan dan maksud untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum. Tulisan ini akan membahas mengenai kumpulan contoh gambar slogan paling menarik yang biasa kita jumpai ditempat-tempat umum, simak tulisan ini baik-baik.

Pengertian Slogan

Pengertian Slogan menurut situs ensiklopedia online terbesar Wikipedia adalah sebuah kata-kata, kalimat, motto atau frase yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam berbagai macam konteks seperti agama, politik, sosial, komersil, pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan konteks-konteks lainnya sebagai ekspresi dari sebuah ide atau gagasan dengan tujuan untuk mudah diingat. Sebagai tambahan bahwa kata "slogan" berasal dari Bahasa Gaelik yaitu kata "slaugh-graihm" yang artinya teriakan dalam pertempuran.

Contoh Gambar Slogan

Gambar diatas merupakan contoh gambar slogan yang baik dengan kata-kata "kreatif itu, bagaimana kita bisa mengeksekusi sebuah ide". Saya termasuk yang 100% setuju dengan slogan tersebut, sebuah ide akan menjadi mahal apabila dapat dieksekusi dengan baik terlebih lagi jika sukses sedangkan sebaliknya sebuah ide akan hanya menjadi catatan atau angan belaka jika tidak dieksekusi.


Gambar diatas juga merupakan contoh gambar slogan yang baik dengan desain yang menarik. Slogan "stop global warming" merupakan slogan-slogan yang sering kita dengar akhir-akhir ini, ini merupakan isi lingkungan yang sedang dunia hadapi dewasa ini. Semoga poster dan slogan seperti ini bisa menyadarkan manusia akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.